Hermayulis and Hernadewita and Frengki Hardian (2016) Transformasi Nilai Sistem Matrilineal Minangkabau dalam Penempatan Masyarakat Minang di Negeri Sembilan, Malaysia / Hermayulis, Hernadewita & Frengki Hardian = The Transformation of Cultural Values in Minangkabau Matrilineal System among Minang Settlement in Negeri Sembilan, Malaysia / Hermayulis, Hernadewita & Frengki Hardian. Jurnal Antarabangsa Alam dan Tamadun Melayu (Iman) = International Journal of the Malay World and Civilisation (Iman), 4 (1). pp. 3-14. ISSN 2289-4268
Hermayulis and Hernadewita and Frengki Hardian (2016) Transformasi Nilai Sistem Matrilineal Minangkabau dalam Penempatan Masyarakat Minang di Negeri Sembilan, Malaysia / Hermayulis, Hernadewita & Frengki Hardian = The Transformation of Cultural Values in Minangkabau Matrilineal System among Minang Settlement in Negeri Sembilan, Malaysia / Hermayulis, Hernadewita & Frengki Hardian. Jurnal Antarabangsa Alam dan Tamadun Melayu (Iman) = International Journal of the Malay World and Civilisation (Iman), 4 (1). pp. 3-14. ISSN 2289-4268
Hermayulis and Hernadewita and Frengki Hardian (2016) Transformasi Nilai Sistem Matrilineal Minangkabau dalam Penempatan Masyarakat Minang di Negeri Sembilan, Malaysia / Hermayulis, Hernadewita & Frengki Hardian = The Transformation of Cultural Values in Minangkabau Matrilineal System among Minang Settlement in Negeri Sembilan, Malaysia / Hermayulis, Hernadewita & Frengki Hardian. Jurnal Antarabangsa Alam dan Tamadun Melayu (Iman) = International Journal of the Malay World and Civilisation (Iman), 4 (1). pp. 3-14. ISSN 2289-4268
Abstrak / Ringkasan / Sinopsis
Pull and push factor migrasi telah menimbulkan penempatan baru suku bangsa Minangkabau yang diyakini ditemukan di Pulau sumatera yang semenjak tahun 1945 termasuk wilayah republik Indonesia. Migrasi merupakan pilihan hidup dengan konsekuensi-konsekuensi yang mesti dihadapi. Di antara konsekuensi itu adalah terjadinya transformasi nilai nilai di daerah asal di penempatan baru. bila tidak ada transformasi nilai, maka nilai tersebut akan terbenam dan akan tinggal menjadi sejarah bila hal itu digali oleh generasi yang akan datang. Persoalan yang dihadapi adalah generasi yang tidak mewarisi nilai-nilai budayanya akan menjadi generasi yang tercerabut dari akar budayanya. Akibat lanjutnya adalah akan timbul generasi yang kehilangan identitas. Untuk itu tulisan ini mengemukakan bagaimana transformasi nilai-nilai pada sistem kekerabatan Minangkabau yang menjadi identitas bagi masyarakat pendukung adat Perpatih di Negeri sembilan mengalami transformasi dan melalui proses akulturasi, sosialisasi dan enkulturasi. tulisan ini diangkat dari melakukan kajian melalui pengamatan dan diskusi-diskusi dengan masyarakat di Negeri sembilan. Daripada kajian ini diketahui bahawa Adat Perpatih diakui dan diupayakan untuk tetap dipertahankan sebagai identitas masyarakat di kerajaan Negeri sembilan. Upaya untuk mengekalkan Adat Perpatih diupayakan dengan berbagai cara, di antaranya melalui diskusi-diskusi, tulisan-tulisan, pada berbagai upacara adat, pada acara-acara penting seperti dalam upacara perkahwinan dan ada juga dengan tetap membina tali kekerabatan dengan kerabat di daerah asal walaupun sudah berbeda kewarganegaraan. Daripada kajian ini juga ditemukan bahawa migrasi menyebabkan terjadinya perubahan atau perbedaan sistem kekerabatan Matrilineal Minangkabau di Indonesia dengan di Malaysia. Perbedaan tersebut di antaranya didukung oleh adanya pilihan-pilihan yang dihadapi dalam proses transformasi nilai di daerah asal dalam penempatan baru. Nilai-nilai pada sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau semula di daerah asal terbagi atas dua iaitu koto Piliang di bawah Datuk ketemanggungan dan bodi Caniago di bawah Datuk Perpatih di transformasi menjadi adat temenggung dan Adat Perpatih. Adat Perpatih tetap mempertahankan tradisi pewarisan garis keturunan matrilineal yang menghuni dan dikukuhkan di penempatan baru Negeri sembilan dan ketemanggungan menjadi tradisi pewarisan garis keturunan patrilineal yang membuat penempatan di daerah kerajaan negeri lainnya di Malaysia. The pull and push factor of migration has created a new settlement of Minangkabau tribe, which can be found in sumatra island (as one of the Indonesia territory, since 1945). Migration caused number of consequences that must be faced by the people. Among the consequences are the transformation of value at the origin area into the new settlement. Without transformation of value, it will erode and will only be history. the next generation whose not inherit cultural values will become generation that uprooted from their culture and they will lost their identity. This paper elaborates the transformation of value among Minangkabau kinship relationship system as the identity of perpatih customary through a process of acculturation, socialisation and enculturation. the case study is Negeri sembilan, Malaysia, as one of perpatih customary community. this paper was compiled from the research and discussions with the community members in Negeri Sembilan. the result of this study noted that the perpatih customary was recognised and enabled to remain preserved as the identity of community in Negeri sembilan. Various efforts made to maintain perpatih customary,particularly through discussions, writings, variety of rituals, important occasions such as wedding ceremony and there is also the continually build kinship relationship with relatives from the origin area of Minangkabau. this study also found that the migration result of change and transformation in the Minangkabau matrilineal kinship systems among Indonesia and Malaysia. the difference between them is supported by the availability of options encountered in the process of transformation in the area of the original in the new settlement. the value in Minangkabau matrilineal kinship systems in the county was divided of koto Piliang under Datuk ketemanggungan and bodi Caniago under Datuk Perpatih and they are transformed into temenggung and Perpatih customaries. Perpatih customary still maintain the tradition of inheritance lineage occupying matrilineal and strengthened in the new settlements of Negeri sembilan, while ketemanggungan as the patrilineal lineage inheritance traditions in other state of Malaysia district.
Metadata
Sumber Maklumat: | Jurnal Antarabangsa Alam dan Tamadun Melayu (IMAN) International Journal of the Malay World and Civilisation (IMAN) |
---|---|
Taksonomi: | Adat dan Budaya Melayu > Adat Negeri > Adat Perpatih Asal Usul Melayu : Sumber Genetik > Budaya Warisan Melayu > Sejarah |
Bidang: | Adat dan Budaya Melayu |
Tarikh Muatnaik: | 26 Oct 2016 02:33 |
Kata Kunci: | transformasi nilai; migrasi;hukum adat Minangkabau; sistem kekerabatan Matrilineal; Adat Perpatih; Negeri sembilan transformation value; migration; customary; Minangkabau; Matrilineal kinship relationship; Negeri sembilan |
Downloads
Filename: IMAN 4 JILID 1.pdf
Filename: IMAN-2016-0401-01.pdf